4/2/13

Siapakah Idjon Djanbi?

NOLKILO - Nama Idjon Djanbi menjadi populer setelah "Catatan" dan Photo di akun Facebook nya berisi kronologi penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sleman, Yogyakarta tersebar luas dan mengundang kontroversi. Penyerangan ini memakan korban empat orang tahanan titipan Kepolisian Daerah Yogyakarta, yaitu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).


[Mochammad Idjon Djanbi - id.wikipedia.org]

Siapakah Idjon Djanbi?

Banyak orang yang menjadi penasaran dan mencari di dunia maya. Saya menemukan beberapa sumber tulisan dan akan coba saya rangkum sebagai berikut :

Nama Idjon Djanbi menjadi bagian tak terpisahkan dari kalangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) karena beliau adalah komandan pertama pasukan elite TNI AD.

Menurut buku Pengabdian Korps Baret Merah Abad XX , terbitan Kopassus tahun 2000, Mayor (Inf) Idjon Djanbi adalah komandan pertama Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium III (Kesko TT III) pada 1952-1956. Kesko TT III adalah nama Kopassus saat itu. Kesatuan ini digagas beberapa tahun sebelumnya oleh Panglima TT III Kolonel (Inf) Alex Kawilarang, dan Letnan Kolonel (Inf) Slamet Riyadi.


[Mochammad Idjon Djanbi - id.wikipedia.org]

Idjon Djanbi lahir di Kanada sekitar tahun 1915 dengan Nama asli Rokus Bernardus Visser yang merupakan putra seorang petani tulip sukses. Visser muda membantu ayahnya berjualan bola lampu di London setelah menyelesaikan kuliahnya.

Saat itu perang dunia kedua dimulai. Visser tidak bisa pulang ke Belanda yang sudah dikuasai oleh Jerman sehingga dia mendaftarkan ke  dinas Ketentaraan Belanda yang mengungsi ke Inggris untuk membentuk kekuatan baru di sana. Visser ditugaskan menjadi sopir Ratu Willamena.

Kariernya terus menanjak sehingga diterjunkan ke Indonesia dengan tugas mengusir tentara Jepang dari Indonesia. Ternyata Visser menyukai Indonesia dan mendirikan sekolah pasukan terjun payung di Papua yang waktu itu disebut sebagai Dutch west Guinea oleh Belanda. Sekolah ini  menggunakan sebuah bangunan rumah sakit Amerika yang telah ditinggalkan oleh pasukan Douglas Mc Arthur.

Visser memutuskan tinggal di Indonesia, memeluk agama Islam dan menikah dengan wanita Sunda sehingga berganti nama menjadi Mochammad Idjon Djanbi dan menjadi petani bunga di Pacet, Lembang.

Pengalaman Idjon Djanbi sebagai anggota pasukan komando pada Perang Dunia II ternyata menarik perhatian Kolonel A.E. Kawilarang untuk membantu merintis pasukan komando. Idjon Djanbi kemudian aktif di TNI dengan pangkat mayor. Idjon segera melatih kader perwira dan bintara untuk menyusun pasukan.Kemudian pada tanggal 16 April 1952 dibentuklah pasukan istimewa tadi dengan nama Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi (Kesko TT. III/Siliwangi) dengan Mayor Infanteri Mochammad Idjon Djanbi sebagai komandannya.

Dalam perkembangannya, nama pasukan khusus TNI AD memang pernah berganti beberapa kali. Sebelum disebut Kopassus, kesatuan elite ini pernah juga bernama Korps Komando Angkatan Darat (KKAD), Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (Menparkoad), Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD), Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandda), dan Kopassus.

Nama Idjon Djanbi kini diabadikan sebagai nama Kesatrian di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) di Batujajar, Bandung, Jawa Barat. (berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment