NOLKILO - Doeloe, saat pertama Belajar Bisnis di tahun 1997-1999, saya memulai dengan Jual Tas Etnik yang banyak saya temukan di Jogjakarta. Produk unik ini cukup ngetop, diminati konsumen dan sedang menjadi trend sehingga saya bisa menjual ke Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, bahkan sampai menyeberang ke Pulau Bali dan Pulau Madura.
Tas Etnik dengan sentuhan tradisional menjadi barang dagangan yang laris manis dan cukup memberikan saya uang jajan yang lumayan. Saat itu saya masih kuliah di Jogja tentu saja saya bersyukur menemukan peluang bisnis ini dengan menjadi reseller menjualkan produk kerajinan yang saya ambil dari beberapa sumber/ boss tas di Jogja.
Tas Etnik ada yang terbuat dari akar kayu wangi sehingga jika dikenakan akan menebarkan aroma semerbak yang menenangkan jiwa. Konon, akar kayu wangi juga berkhasiat sebagai aroma therapy. Tas model ini banyak disukai konsumen wanita mulai anak remaja, kuliahan/ mahasiswa , wanita karir sampai ibu rumah tangga yang ingin tampil modis dengan aksesoris tradisional. Apalagi ditambah bentuk , model dan gaya yang bervariasi tentu semakin dicari pembeli.
Saya beruntung mendapatkan pengalaman dari cara belajar bisnis langsung praktek di lapangan tanpa bekal teori ini dan itu yang terkadang cukup membosankan. Sampai saat ini, pengalaman tempo doeloe sangat berguna ketika saya akan menawarkan barang dagangan lain ke target konsumen karena tanpa sadar saya menjadi terbiasa dan akrab untuk bernegosiasi harga.
Sebetulnya banyak produk daerah hasil industri kecil yang bisa kita perdagangkan asalkan kita jeli melihat, membaca dan memanfaatkan peluang yang ada di sekitar kita. Jika kita ingin menjadi pebisnis mandiri, cobalah menjualkan produk orang lain terlebih dahulu sebagai proses belajar yang murah meriah karena kita tidak perlu membeli produk dan mengeluarkan modal sendiri. Cukup mendaftar sebagai reseller/ perantara maka kita bisa memperoleh fee/ komisi saat bisa menggaet pembeli dan barang laku terjual.
Ahh, sebuah pengalaman batin yang berguna ...
Tas Etnik dengan sentuhan tradisional menjadi barang dagangan yang laris manis dan cukup memberikan saya uang jajan yang lumayan. Saat itu saya masih kuliah di Jogja tentu saja saya bersyukur menemukan peluang bisnis ini dengan menjadi reseller menjualkan produk kerajinan yang saya ambil dari beberapa sumber/ boss tas di Jogja.
Tas Etnik ada yang terbuat dari akar kayu wangi sehingga jika dikenakan akan menebarkan aroma semerbak yang menenangkan jiwa. Konon, akar kayu wangi juga berkhasiat sebagai aroma therapy. Tas model ini banyak disukai konsumen wanita mulai anak remaja, kuliahan/ mahasiswa , wanita karir sampai ibu rumah tangga yang ingin tampil modis dengan aksesoris tradisional. Apalagi ditambah bentuk , model dan gaya yang bervariasi tentu semakin dicari pembeli.
Saya beruntung mendapatkan pengalaman dari cara belajar bisnis langsung praktek di lapangan tanpa bekal teori ini dan itu yang terkadang cukup membosankan. Sampai saat ini, pengalaman tempo doeloe sangat berguna ketika saya akan menawarkan barang dagangan lain ke target konsumen karena tanpa sadar saya menjadi terbiasa dan akrab untuk bernegosiasi harga.
Sebetulnya banyak produk daerah hasil industri kecil yang bisa kita perdagangkan asalkan kita jeli melihat, membaca dan memanfaatkan peluang yang ada di sekitar kita. Jika kita ingin menjadi pebisnis mandiri, cobalah menjualkan produk orang lain terlebih dahulu sebagai proses belajar yang murah meriah karena kita tidak perlu membeli produk dan mengeluarkan modal sendiri. Cukup mendaftar sebagai reseller/ perantara maka kita bisa memperoleh fee/ komisi saat bisa menggaet pembeli dan barang laku terjual.
Ahh, sebuah pengalaman batin yang berguna ...
terima kasih informasinya.
ReplyDeletewww.kiostiket.com