NOLKILO - Mulai awal Juli 2013, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) dan PT Inti berencana memasang RFID (Radio Frequency Identification) pada kendaraan di wilayah DKI Jakarta. Proses pekerjaan ini ditargetkan selesai selama 3 bulan.
RFID (Radio-frequency identification) akan dipakai sebagai alat pengendali BBM subsidi dari Pertamina dan wajib terpasang di seluruh kendaraan. Jika tidak, maka kendaraan tidak bisa mengisi BBM subsidi di SPBU. RFID diberikan cuma-cuma (gratis) sehingga pemilik kendaraan bisa memperolehnya di SPBU, terminal atau yang sudah dipilih oleh Pertamina.
Jadwal pemasangan SMP atau RFID dilakukan secara bertahap. Tahap awal pemasangan RFID di DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Selanjutnya bulan Agustus di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. September untuk daerah Kalsel, Kalteng, Banter, sebagian Jawa Barat. Pemasangan RFID ditargetkan selesai seluruhnya pada bulan Juni 2014 untuk daerah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Pemasangan RFID juga diwajibkan untuk SPBU yang menyalurkan BBM subsidi termasuk Shell, SPN, AKR dan badan usaha lainnya. Jika semua proses pemasangan sudah selesai dikerjakan maka RFID akan dipasang di 100 juta kendarana di seluruh Indonesia yang meliputi 11 juta mobil penumpang, 80 juta sepeda motor, 3 juta bus, 6 juta truk dan 5.027 SPBU di 33 provinsi.
Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto, Jumat (31/5/2013), optimistis kebijakan ini akan dipatuhi oleh para pengguna kendaraan pribadi.
RFID (Radio-frequency identification) akan dipakai sebagai alat pengendali BBM subsidi dari Pertamina dan wajib terpasang di seluruh kendaraan. Jika tidak, maka kendaraan tidak bisa mengisi BBM subsidi di SPBU. RFID diberikan cuma-cuma (gratis) sehingga pemilik kendaraan bisa memperolehnya di SPBU, terminal atau yang sudah dipilih oleh Pertamina.
Jadwal pemasangan SMP atau RFID dilakukan secara bertahap. Tahap awal pemasangan RFID di DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Selanjutnya bulan Agustus di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. September untuk daerah Kalsel, Kalteng, Banter, sebagian Jawa Barat. Pemasangan RFID ditargetkan selesai seluruhnya pada bulan Juni 2014 untuk daerah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Pemasangan RFID juga diwajibkan untuk SPBU yang menyalurkan BBM subsidi termasuk Shell, SPN, AKR dan badan usaha lainnya. Jika semua proses pemasangan sudah selesai dikerjakan maka RFID akan dipasang di 100 juta kendarana di seluruh Indonesia yang meliputi 11 juta mobil penumpang, 80 juta sepeda motor, 3 juta bus, 6 juta truk dan 5.027 SPBU di 33 provinsi.
Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto, Jumat (31/5/2013), optimistis kebijakan ini akan dipatuhi oleh para pengguna kendaraan pribadi.
No comments:
Post a Comment