NOLKILO - Rekening Gendut Oknum Polri betul-betul mencoreng citra korps Polri. Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) merilis temuan yang menghebohkan yaitu adanya transaksi mencurigakan rekening oknum kepolisian yang mempunyai transaksi dana hampir 1,5 triliun rupiah.
Nilai transaksi keuangan di rekening milik Aiptu LS yang bertugas di Polres Sorong selama 5 tahun, 2007-2012 mencapai Rp 1,5 triliun. WOW! Sungguh mencengangkan banyak pihak. Saat ini Aiptu LS masih berstatus anggota kepolisian aktif. Polri tetap berpedoman azas praduga tidak bersalah.
"Saya melihat apa yang terjadi pada aiptu LS ini benar-benar mencengangkan bagi saya pribadi, ada seseorang berpangkat aiptu mempunyai dana hampir 1,5 triliun. Ini mencengangkan dan ini juga sangat merugikan bagi citra polri," kata Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Oknum Polri tersebut dicurigai mendapatkan uang dari hasil penyelundupan BBM dan kayu ilegal.
"Semoga kasus ini tidak dipetieskan atau hanya diusut sekedarnya," jelas aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho
Bisa saja Aiptu LS ini tak bekerja sendiri. Mungkin saja ada pihak lain penyelenggara negara atau pejabat lain yang membekingi.
Nilai transaksi keuangan di rekening milik Aiptu LS yang bertugas di Polres Sorong selama 5 tahun, 2007-2012 mencapai Rp 1,5 triliun. WOW! Sungguh mencengangkan banyak pihak. Saat ini Aiptu LS masih berstatus anggota kepolisian aktif. Polri tetap berpedoman azas praduga tidak bersalah.
"Saya melihat apa yang terjadi pada aiptu LS ini benar-benar mencengangkan bagi saya pribadi, ada seseorang berpangkat aiptu mempunyai dana hampir 1,5 triliun. Ini mencengangkan dan ini juga sangat merugikan bagi citra polri," kata Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Oknum Polri tersebut dicurigai mendapatkan uang dari hasil penyelundupan BBM dan kayu ilegal.
"Semoga kasus ini tidak dipetieskan atau hanya diusut sekedarnya," jelas aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho
Bisa saja Aiptu LS ini tak bekerja sendiri. Mungkin saja ada pihak lain penyelenggara negara atau pejabat lain yang membekingi.
No comments:
Post a Comment