NOLKILO - Saat ini banyak bermunculan akun anonymous atau anonim di Twitter yang membawa kepentingan dari pihak tertentu. Akun yang ngetwit hal unik dan sering bernuansa kontroversial ternyata banyak menarik perhatian. Terbukti ada ribuan akun lain yang mau menjadi follower nya.
Sebutan sebagai akun anonim rasanya kurang tepat , mereka lebih layak disebut sebagai akun pseudonym atau akun yang menggunakan nama samaran.
"Tidak ada yang disebut sebagai akun anonim. Anonim itu kan tanpa nama. Akun Anda apa? Masa tanpa nama? Nah, yang ada itu akun pseudonym atau samaran. Kalau dulu ada penulis yang menggunakan nama samaran, sekarang ada akun Twitter dengan nama samaran," kata pengamat social media Nukman Luthfie.
Bagi sebagian orang, menggunakan akun Twitter dengan nama samaran menjadi lebih nyaman dalam pergaulan di twitland. Twitter sendiri belum membuat aturan khusus tentang pemberian nama akun di jejaring sosial miliknya artinya ya si pembuat akun bebas memilih nama yang dia sukai.
Untuk akun samaran yang sering membuat isu kontroversial yang bernuansa politik, membongkar kebobrokan pemerintah, berbau SARA dan lain-lain, faktor keamanan di pengelola menjadi sebuah alasan logis agar admin tidak tersangkut kasus kriminalitas pencemaran nama baik. Informasi yang ditweet akun samaran adalah pernyataan yang tidak bisa dimuat di media resmi karena dianggap melanggar aturan tertentu, sehingga Twitter dijadikan alternatif untuk merilis informasi yang lebih bebas.
Akun samaran di Indonesia biasanya hanya ngetwit alias berkicau tanpa menampilkan bukti nyata sehingga hanya menjadi kabar-kabur gosip jalanan saja. Hal ini berbeda dengan Wikileaks yang membawa bukti berupa dokumen sehingga bisa membuat pihak tertentu si pemilik dokumen akan kebakaran jenggot.
Apakah akun pseudonym atau samaran bisa dilacak keberadaannya?
Tahukah anda bahwa Ranah dunia maya lebih mudah dikendalikan termasuk akun anonim di media sosial bisa juga dilacak? Hal ini kembali pada keinginan aparat penegak hukum.
"Ini menarik, banyak yang merasa kalau mereka tidak terlacak. Banyak yang menggunakan akun anonim dan merasa tidak terlacak, tapi sebenarnya dapat dilacak," kata Ketua Ketua Umum Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia (IKTII) Teddy Sukardi usai diskusi di PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Pelacakan sebuah akun bisa berdasarkan laporan masyarakat. Aparat penegak hukum akan melakukan monitoring, untuk mendeteksi posisinya lalu mempertimbangkan untuk penindakan atau tidak.
Ada data log pada facebook, twitter, youtube yang bisa menjadi pegangan awal untuk melacak akun pseudonym atau samaran. Tentu saja hal ini memerlukan kerjasama dengan penegak hukum dari negara lain kalau terbukti akun tersebut melakukan kejahatan.
Sebutan sebagai akun anonim rasanya kurang tepat , mereka lebih layak disebut sebagai akun pseudonym atau akun yang menggunakan nama samaran.
"Tidak ada yang disebut sebagai akun anonim. Anonim itu kan tanpa nama. Akun Anda apa? Masa tanpa nama? Nah, yang ada itu akun pseudonym atau samaran. Kalau dulu ada penulis yang menggunakan nama samaran, sekarang ada akun Twitter dengan nama samaran," kata pengamat social media Nukman Luthfie.
Bagi sebagian orang, menggunakan akun Twitter dengan nama samaran menjadi lebih nyaman dalam pergaulan di twitland. Twitter sendiri belum membuat aturan khusus tentang pemberian nama akun di jejaring sosial miliknya artinya ya si pembuat akun bebas memilih nama yang dia sukai.
Untuk akun samaran yang sering membuat isu kontroversial yang bernuansa politik, membongkar kebobrokan pemerintah, berbau SARA dan lain-lain, faktor keamanan di pengelola menjadi sebuah alasan logis agar admin tidak tersangkut kasus kriminalitas pencemaran nama baik. Informasi yang ditweet akun samaran adalah pernyataan yang tidak bisa dimuat di media resmi karena dianggap melanggar aturan tertentu, sehingga Twitter dijadikan alternatif untuk merilis informasi yang lebih bebas.
Akun samaran di Indonesia biasanya hanya ngetwit alias berkicau tanpa menampilkan bukti nyata sehingga hanya menjadi kabar-kabur gosip jalanan saja. Hal ini berbeda dengan Wikileaks yang membawa bukti berupa dokumen sehingga bisa membuat pihak tertentu si pemilik dokumen akan kebakaran jenggot.
Apakah akun pseudonym atau samaran bisa dilacak keberadaannya?
Tahukah anda bahwa Ranah dunia maya lebih mudah dikendalikan termasuk akun anonim di media sosial bisa juga dilacak? Hal ini kembali pada keinginan aparat penegak hukum.
"Ini menarik, banyak yang merasa kalau mereka tidak terlacak. Banyak yang menggunakan akun anonim dan merasa tidak terlacak, tapi sebenarnya dapat dilacak," kata Ketua Ketua Umum Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia (IKTII) Teddy Sukardi usai diskusi di PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Pelacakan sebuah akun bisa berdasarkan laporan masyarakat. Aparat penegak hukum akan melakukan monitoring, untuk mendeteksi posisinya lalu mempertimbangkan untuk penindakan atau tidak.
Ada data log pada facebook, twitter, youtube yang bisa menjadi pegangan awal untuk melacak akun pseudonym atau samaran. Tentu saja hal ini memerlukan kerjasama dengan penegak hukum dari negara lain kalau terbukti akun tersebut melakukan kejahatan.
No comments:
Post a Comment