8/2/13

Tembang Dolanan Bocah

NOLKILO - Tembang Dolanan Bocah adalah bagian khazanah budaya Indonesia sarat dengan seni tradisi. Nyanyian rakyat yang penuh nilai pendidikan dan pembetukan karakter yang merupakan folklor tradisi lisan yang biasa didendangkan saat bulan purnama, atau waktu anak-anak berkumpul untuk bermain bersama dengan teman sebayanya.

Saat ini Tembang Dolanan Bocah sudah jarang dinyanyikan karena anak-anak lebih memilih permainan modern dipandingkan permainan tradisional. Sehingga Tembang Dolanan Bocah juga jarang didendangkan, khususnya bagi anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan malah semakin asing dan tidak mengenali lagu-lagu tradisional tersebut. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dikawatirkan lagu-lagu tersebut akan hilang dan punah.

Mari kita nikmati video Youtube lagu 'Ilir-ilir' berikut ini :


Salah satu Tembang Dolanan Bocah yang populer adalah :
Lir ilir..lir ilir..tanduré wus sumilir                    
bangunlah, tanaman yang ditanam sudah tumbuh

Tak ijo royo­royo..tak sengguh temantèn anyar  
tumbuhan yang subur itu daunnya akan berwarna hijau, saya sambut seperti pengantin baru

Cah angon.cah angon..pènèkké blimbing kuwi
anak gembala, panjatlah belimbing itu

Lunyu-lunyu ya pènèken kanggo masuh dodotira
walaupun licin tetap harus dipanjat, demi membersihkan “pakaian batin” yang kotor

Dodotira dodotira kumitir bedhah ing pinggir
pakaian sudah mulai robek di pinggir

Dondomana jlumatana kanggo séba méngko soré
perbaiki pakainnnya untuk dipakai nanti sore

Mumpung padhang rembulané
mumpung bulan purnama

Mumpung jembar kalangané Ya suraka..surak horéé
mumpung masih banyak kesempatan, mari bersorak hore
Lagu dolanan Jawa adalah konsumsi anak-anak yang mempunyai banyak nilai positif dalam lirik lagunya seperti pandangan, falsafah hidup, dan nilai moral masyarakat Jawa, yang menjadi nilai pembentuk karakter generasi muda penerus bangsa.

Sungguh disayangkan kalau Anak-anak jaman sekarang lebih suka bermain secara individu dengan gadget, game HP dan PS atau mereka lebih memilih duduk pasif menonton sinetron di depan TV. Semoga Lagu dolanan Jawa tidak berakhir menjadi sejarah dalam tulisan dan museum

Baca :  Jathilan : Perpaduan Seni Tari dan Magis

No comments:

Post a Comment