Jakarta, Saat anak dirasa sudah cukup besar dan mampu tidur terpisah dari orang tua, mengompol bisa jadi hal yang menjengkelkan bagi ibu atau ayahnya. Sebenarnya itu wajar karena ngompol terjadi pada 15 persen sampai 20 persen anak usia sekolah dasar. Sedangkan sebagian besar anak (sekitar 98 persen-99 persen) masih mengompol di masa pertumbuhannya.
Anak-anak biasanya mampu bangun dan pergi ke kamar mandi ketika ia merasa kandung kemihnya penuh. Tapi, bagi yang memiliki respon kurang baik, mereka tidak bisa bangun dan akhirnya akan buang air kecil di tempat tidur.
Lalu, bagaimana caranya agar anak terutama yang sudah mulai bersekolah, agar bisa berhenti mengompol? Berikut ini cara yang bisa dilakukan orang tua agar buah hatinya bisa berhenti mengompol seperti ditulis Essential Kids, Jumat (22/8/2013):
1. Terapi sederhana
Terapi perilaku sederhana bisa dilakukan agar anak tidak ngompol lagi. Misalnya dengan membawa anak ke toilet pada malam hari supaya mereka buang air kecil. Atau bisa juga dengan memberi hadiah kepada mereka ketika berhasil tidak ngompol. Meski tidak seefektif menggunakan alarm atau obat, jika telaten melakukannya maka lama-lama anak juga bisa menghentikan kebiasaan mengompolnya.
2. Urotherapy
Bidang urologi bisa mengatasi masalah mengompol pada anak yakni dengan memperhatikan beberapa hal. Pastikan anak mendapat asupan cairan yang cukup yaitu sekitar lima sampai enam gelas per hari serta hindari minuman yang mengandung kafein, termasuk susu coklat. Hindari pula konsumsi banyak cairan di sore hari atau dekat waktu tidur.
Sebaiknya juga jangan berikan obat sembelit pada anak karena ini akan mempengaruhi kandung kemihnya. Perhatikan juga bentuk closet yang sering digunakan anak-anak terutama pada closet duduk pastikan ada bantalan kaki yang bisa mempermudah ia saat duduk dan buang air kecil. Latih anak untuk teratur mandi dan istirahat setiap hari serta jangan pernah menyuruh anak untuk menahan ketika ia ingin buang air besar.
3. Berlatih dengan alarm
Pelatihan alarm bertujuan melatih anak untuk menahan buang air kecil saat tidur dan segera bangun ketika ia merasa kandung kemihnya penuh. Pertama bisa digunakan alarm yang terhubung dengan perlak. Jika perlak terkena cairan, maka alarm akan berbunyi dan membangunkan si anak. Kedua menggunakan alarm yang secara khusus terhubung ke dalam popok anak. Saat ada cairan sedikit saja maka alarm akan berbunyi.
Kesabaran adalah kunci metode ini. Dikatakan berhasil jika anak sudah tidak mengompol selama 14 hari berturut-turut. Reaksi anak terhadap bunyi alarm sangat penting tapi keberhasilan latihan ini bisa dilakukan selama dua sampai empat bulan hingga benar-benar efektif.
4. Obat
Obat untuk menghilangkan kebiasaan ngompol biasanya menjadi solusi terakhir dan hanya dalam jangka pendek. Desmopresin adalah hormon sintetis yang memiliki efek anti-deuretik yang bekerja di ginjal untuk mengurangi produksi urine dalam semalam. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan semprot hidung.
Obat ini efektif mengatasi 70 persen kasus mengompol pada anak-anak. Desmopresin mungkin berguna ketika anak butuh istirahat yang cukup banyak atau ketika melakukan kemping di sekolah. Obat lain, imipramine adalah obat pertama yang digunakan untuk mengatasi enuresis nocturnal (tidak bisa menahan buang air kecil pada malam hari) tapi obat ini tidak dianjurkan sebagai pengobatan pertama kali. (Asuransi Pendidikan Anak)